Minggu, 20 November 2011

Hardiknas dan Gaung Pendidikan Karakter



       JAKARTA, KOMPAS.com - Pendidikan karakter menjadi tema peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini. Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh mengatakan, pendidikan karakter tidak hanya untuk membangun karakter pribadi berbasis kemuliaan semata, tetapi secara bersamaan juga bertujuan membangun karakter kemuliaan sebagai bangsa, yang bertumpu pada kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa dan negara.

      Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) memberi tema "Pendidikan Karakter sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa (Raih Prestasi Junjung Tinggi Budi Pekerti)" pada peringatan Hardiknas tahun ini. Dengan tema tersebut, peringatan yang akan digelar pada Senin (2/5/2011) itu diharapkan tidak hanya sebagai kegiatan seremonial seperti biasanya, tetapi harus diwujudkan dalam kegiatan nyata.

     "Hardiknas adalah upaya kita mengampanyekan pentingnya pendidikan bermutu bagi kejayaan bangsa. Mudah-mudahan, segala upaya dunia pendidikan menjadi bagian dari masyarakat luas," kata Sekretaris Jenderal Kemdiknas Dodi Nandika, Jumat (29/4/2011) di Jakarta.

     Selain itu, peringatan Hardiknas tahun ini juga bertujuan untuk menggugah komitmen seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk mencanangkan pendidikan karakter. Kemdiknas mencanangkan pendidikan karakter melalui gerakan pendidikan anak usia dini (PAUD) sebagai persiapan menyambut 100 tahun kemerdekaan Indonesia serta mengomunikasikan kebijakan dari hasil pembangunan pendidikan nasional.

      Adapun secara seremonial upacara peringatan Hardiknas akan digelar di kantor Kemdiknas, Senin (2/5/2011). Acara puncak peringatan tersebut akan dilaksanakan pada 20 Mei mendatang di JICC Expo, Kemayoran, dan rencananya akan dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

        Persoalan budaya dan karakter bangsa kini menjadi sorotan tajam masyarakat. Sorotan itu mengenai berbagai aspek kehidupan, tertuang dalam berbagai tulisan di media cetak, wawancara, dialog, dan gelar wicara di media elektronik. Selain di media massa, para pemuka masyarakat, para ahli, dan para pengamat pendidikan, dan pengamat sosial berbicara mengenai persoalan budaya dan karakter bangsa di berbagai forum seminar, baik pada tingkat lokal, nasional, maupun internasional

        Alternatif lain yang banyak dikemukakan untuk mengatasi, paling tidak mengurangi, masalah budaya dan karakter bangsa yang dibicarakan itu adalah pendidikan. Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif karena pendidikan membangun generasi baru bangsa yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat preventif, pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa.

Kami sangat setuju dengan tema Hardiknas yaitu mencanangkan pendidikan karakter anak melalui pendidikan anak usia dini (PAUD), karena pendidikan karakter tidak hanya untuk membangun karakter pribadi berbasis kemuliaan semata, tetapi secara bersamaan juga bertujuan membangun karakter kemuliaan sebagai bangsa, yang bertumpu pada kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa dan negara. Diharapkan dengan adanya acara Hardiknas ini dapat lebih menumbuhkan karakter bangsa, namun hal yang lebih penting ialah bagaimana menumbuhkan karakter yang ada pada diri kita sendiri. Dimana karakter yang ada pada diri kita tersebut haruslah sesuai dengan nilai dan norma kehidupan berbangsa dan bernegara.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 pgsd's story. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.